Tuesday 21 August 2012

Perkembangan Sukuk di Indonesia

Sukuk, instrument keuangan syariah yang mulai berkembang di Indonesia. Sejauh mana perkembangannya? Berikut ulasan mengenai perkembangan sukuk di Indonesia... 

KL International Airport
Sukuk untuk Pembiayaan Pembangunan

            Di Indonesia, sukuk diterbitkan oleh pemerintah dan korporasi. Hingga akhir April 2010, pemerintah telah menerbitkan 14 seri sukuk dengan nilai sukuk yang outstanding sebesar Rp 26,3 triliun. Meskipun nominal penerbitan sukuk sudah semakin melaju, namun proporsi sukuk pemerintah sebesar 3.86% saja dari total obligasi dan sukuk yang diterbitkan. Meskipun demikian, proporsi ini telah mengalami kenaikan dari tahun 2009, dimana pada tahun tersebut proporsi sukuk hanya sebesar 1.84%. Sebagai perbandingan, proporsi sukuk pemerintah dan korporasi yang terhadap obligasi konvensional yang diterbitkan di Malaysia sudah mencapai kisaran 47%-55%. Giatnya penerbitan sukuk di negeri Jiran inilah yang membuat Malaysia menguasai 60% penerbitan sukuk di dunia.
            Sementara itu, untuk sukuk korporasi yang diterbitkan oleh perusahaan, hingga pertengahan Agustus 2010, data Bapepam-LK menunjukkan bahwa jumlah sukuk korporasi yang diperdagangkan di BEI mencapai 29 buah dengan kapitalisasi pasar sejumlah Rp 5,5 triliun. Ini berarti, nilai kapitalisasi sukuk korporasi meningkat sebesar 20.21% dari Rp 4,6 milyar per Juli 2009. Namun demikian, persentase nilai kapitalisasi sukuk terhadap seluruh obligasi dan sukuk yang outstanding di BEI masih hanya sebesar 5,34% (PEBS-FEUI, 2010).
            Disisi lain, terkait akad yang digunakannya, sukuk dengan skema ijarah tetap mengambil proporsi mayoritas, bahkan sejak Oktober 2008 belum ada lagi sukuk dengan skema mudharabah yang diterbitkan. Salah satu faktor yang berkontribusi pada kondisi ini adalah penerbitan lebih banyak sukuk ijarah selama 2 tahun terakhir yang dimungkinkan karena sukuk ijarah memberikan imbal hasilnya yang tetap dibandingkan dengan sukuk mudharabah yang imbal hasilnya fluktuatif, tergantung pada keuntungan yang dihasilkan atas proyek yang dibiayai oleh sukuk tersebut. Hal serupa juga terjadi pada obligasi konvensional, dimana proporsi kapitalisasi obligasi dengan imbal hasil tetap mendominasi keseluruhan kapitalisasi pasar obligasi yang outstanding (PEBS-FEUI, 2010).
Lebih lanjut, bila sukuk semakin dikembangkan kedepannya, diharapkan tujuan-tujuan penerbitan sukuk dapat tercapai. Tujuan-tujuan tersebut antara lain untuk project financing (untuk pembangunan jalan, jembatan, bandar udara), pelunasan utang yang sudah jatuh tempo atau penggantian utang berbasis bunga, pemenuhan modal kerja, serta pengelolaan likuiditas. (Sumber : Modul ABS CCIT FTUI)

0 comments :

Post a Comment